
KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Oleh: Abu
Zaid Bin Dwi Naryo
NUH 71; 10-13
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ
إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
maka aku katakan kepada
mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, (10)
يُرْسِلِ السَّمَاءَ
عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat,(12)
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ
وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.(13)
HUD 11;52
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا
رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
Dan (dia berkata):
"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling
dengan berbuat dosa."
AL ANFAL 8; 33
وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan
mengazab mereka,
sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab
mereka, sedang mereka meminta ampun.
Imam
Al-Qurtubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasannya ia berkata: “Ada seorang laki-laki mengadu kepada Al-Hasan Al-Bashri
tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, Beristighfarlah
kepada Allah! Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan, maka beliau
berkata kepadanya, Beristighfarlah kepada Allah! Yang lain lagi berkata
kepadanya, ’Do’akanlah (aku)
kepada Allah, agar ia memberiku anak!!’ maka beliau
mengatakan kepadanya, ‘Beristighfar kepada Allah!
Dan yang lainnya lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau
mengatakan (pula),’Beristighfarlah kepada
Allah!.
Begitu
pula Imam An-Nawawi menjelaskan: “Para ulama berkata. ‘Bertaubat dari setiap
dosa hukumnya adalah wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah,
yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak manusia maka syaratnya ada tiga:- Hendaknya ia harus menjauhi maksiat tersebut.
- Ia harus menyesali perbuatan (maksiat) nya.
3.
Ia harus berkeinginan untuk tidak
mengulanginya lagi.
No comments:
Post a Comment