TANAMKAN MINAT BACA PADA ANAK
oleh: Alip Mulyono,S.Pd.
"Buku adalah jendela
dunia".
Hal ini menggambarkan pentingnya membaca untuk menambah wawasan kita, tetapi tidak jarang kita jumpai orang yang tidak suka membaca. Hal ini bukanlah hal yang tidak dapat dicegah, karena orangtua dapat membangkitkan minat baca anak dengan cara membacakan cerita.
Hal ini menggambarkan pentingnya membaca untuk menambah wawasan kita, tetapi tidak jarang kita jumpai orang yang tidak suka membaca. Hal ini bukanlah hal yang tidak dapat dicegah, karena orangtua dapat membangkitkan minat baca anak dengan cara membacakan cerita.
Bahkan, kegiatan ini merupakan hal
terbaik yang dapat diberikan orangtua kepada anak. Ungkapan ini tidak
berlebihan, karena 90 persen kualitas otak anak dipengaruhi saat anak berusia
nol sampai 3 tahun, sehingga periode ini disebut dengan periode emas. Maka,
orangtua hendaknya membantu anak semaksimal mungkin pada periode ini agar
perkembangan intelektual dan emosional maksimal. Salah satu hal yang dapat
dilakukan orangtua adalah dengan membacakan cerita sejak dini untuk anak,
bahkan sejak dalam kandungan karena ada banyak manfaat yanng bisa diperoleh
dengan melakukannya.
Membaca
adalah kemampuan yang terpenting bagi seseorang, karena dapat membuka wawasan
terhadap banyak pengetahuan. Jutaan anak yang menghabiskan waktu di depan
televisi ataupun video game sering gagal untuk meningkatkan kemampuan membaca
mereka. Sehingga mereka gagal mempelajari banyak hal yang berharga. Hasil
penelitian menunjukkan banyak pelajar SMA bahkan perguruan tinggi yang tidak
sanggup membaca pada tingkat paling dasar agar sukses dalam mengerjakan
tugas-tugas mereka. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membaca harus
mulai dikuasai seorang anak sejak dini. Mengajar anak untuk membaca adalah
tugas utama yang penting. Kapan Mulai Mengajar Membaca?
Saat yang paling tepat untuk memulai
adalah sedini mungkin. Saat bayi lahir, cobalah mulai berbicara kepada bayi
Anda. Ingatlah bahwa ia sedang belajar suatu "bahasa asing" sehingga
membutuhkan semua bantuan yang dapat Anda berikan. Kata-kata penuh kasih sayang
serta semua komunikasi lisan tidak hanya meyakinkan rasa sayang Anda kepada
sang bayi, namun juga secara tetap tentu memperkenalkan kepadanya bahasa asing
yang sedang ia pelajari.
Pada proses pertama, sang bayi hanya
akan mempelajari dari suara saja dan ini bisa berlangsung sejak kandungan.
Kemudian ketika ia mulai bisa melihat lingkungan sekelilingnya, Anda dapat
menggunakan alat bantu visual misalnya mainan yang dapat membuatnya belajar
sekaligus bisa bermain. Namun yang terbaik, Anda dapat menggunakan alat bantu
yang membantunya belajar membaca sekaligus membuatnya terhibur.
Cara Mengajar Membaca untuk Anak
sejak Dini
Mulailah dengan menunjukkan satu
atau dua huruf yang berwarna cerah. Perangkat seperti ini banyak tersedia di
toko mainan anak. Gunakan huruf-huruf ini sebagai mainan bagi sang bayi, namun
Anda dapat sedikit menekankan kepada sang bayi dengan menyebutkan nama huruf
tersebut kepadanya setiap kali ia mengamati huruf tersebut. Tambahlah satu
huruf secara per lahan seraya ia semakin bertumbuh. Seraya waktu berjalan, ia
akan mulai dapat mengidentifikasi banyak huruf meski belum mampu
mengucapkannya.
Tiga Langkah Pertama Membaca
1. Perkenalkan dan sebutkan setiap huruf pada bayi Anda
2. Sebut nama huruf-huruf dengan urutan kiri ke kanan
3. Bantulah ia mengerti bahwa huruf tercetak menggambarkan suara yang diucapkan
Setelah sang anak mengetahui semua
huruf, maka tahap selanjutnya adalah memperkenalkan huruf-huruf tersebut pada
urutan yang tepat. Di Indonesia kebiasaan membaca adalah dari kiri ke kanan.
Maka susunlah huruf-huruf tersebut dari kiri ke kanan. Ketika ia sudah mulai
berbicara, mintalah ia menyebutkan huruf-huruf tersebut dengan urutan dari kiri
ke kanan.
Setelah seorang anak mengenali semua
huruf, mulailah dengan mulai mengajarkan mengenal kata. Salah satu cara terbaik
adalah dengan memperkenalkan namanya. Misalnya dengan menyusun huruf-huruf yang
membentuk namanya. Lalu orang tua mengucapkan susunan huruf-huruf tersebut
serta namanya. Ketika ia mulai lancar mengucapkan namanya, tambahkan kata lain
yang mudah dimengerti seperti papa, mama, atau kata lainnya. Lakukan semua hal
tersebut dalam kondisi santai dan juga dalam suasana bermain.
Selain itu, Anda juga dapat
membacakan sebuah cerita dalam buku yang memiliki gambar dengan warna yang
cerah. Sang anak akan lebih terbiasa membaca jika Anda sering membacakan buku
yang menarik kepada anak Anda yang masih kecil. Dengan demikian ia akan semakin
mengerti bahwa huruf-huruf tersusun menjadi kata yang memiliki ucapan dan arti
tersendiri.
Agar kegiatan ini tidak membosankan,
hendaknya saat membacakan cerita dilakukan dengan seekspresif mungkin. Gunakan
intonasi suara sesuai karakter tokoh yang ada. Anda juga dapat menggunakan
bahasa tubuh yang sesuai aatau melakukan efek drama seperti tertawa, berbisik,
menjerit atau merengek untuk membuat anak berimajinasi.
Karena selera anak bisa berbeda,
maka bila Anda hendak membeli sebuah buku, libatkan anak untuk memilih buku
yang disukainya. Ini tentu dapat dilakukan ketika anak Anda sudah mengerti dan
cukup umur untuk menentukan pilihannya. Selanjutnya, tugas Anda sebagai
orangtua adalah menyeleksi buku yang dipilih anak apakah sesuai dengan usianya.
Waktu yang paling baik untuk
membacakan buku adalah saat anak menjelang tidur. Sisihkan 15 menit sampai 20
menit untuk mebacakannya karena pada saat inilah daya ingat anak semakin kuat.
Manfaat Membacakan Cerita untuk Anak
Karena itu, bagaimana cara
mengajarkan anak agar berminat untuk membaca? Caranya adalah dengan membacakan
cerita sejak mereka lahir bahkan semenjak di kandungan. Beberapa manfaat
membacakan cerita untuk anak antara lain:
- Menanamkan kecintaan anak untuk membaca buku.
Dengan gemar membaca buku tentu akan
menambah pengetahuan anak dan dapat menjadikannya manusia yang berkualitas di
masa depan.
- Membuat anak menjadi lebih tenang dan nyaman.
Karena suara orangtua sudah biasa
didengar sejak dalam kandungan, maka ketika mendengar suara Anda setelah anak
lahir membuatnya merasa tidak sendirian, sehingga anak merasa lebih nyaman.
- Membantu anak mengenal kata dan kalimat.
Ketika orangtua membacakan cerita,
anak akan mendengar kata yang Anda ucapkan. Hal ini akan menambah
perbendaharaan kata yang dimilikinya, membantunya mengenal arti kata dan
kalimat. Anda juga dapat menerangkan arti suatu kata yang kelihatannya asing
atau belum diketahui artinya.
- Menyampaikan pesan moral untuk anak.
Buku-buku yang dikhususkan untuk
anak, biasanya berisi pesan moral yang hendak disampaikan sehingga dapat
menjadi media untuk memberitahu anak apa hal baik dan buruk yang boleh atau
tidak boleh dilakukan.
- Meningkatkan hubungan emosional orangtua dan anak.
Membacakan cerita dapat membuat anak
merasa diperhatikan. Anda juga dapat membacakan cerita dengan memeluk atau
bersentuhan secara fisik sehingga anak merasa disayangi.
Jadi, jangan lupa bacakan cerita
untuk anak Anda malam ini.
Banyak orang tua berpikir bahwa pendidikan anak dimulai
ketika anak mereka masuk sekolah setidaknya pada saat anak mereka masuk play
group dan taman kanak-kanak. Namun fakta menunjutkkan bahwa sesaat setelah
bayi lahir, otak bayi mulai berfungsi penuh dan siap menyerap semua informasi
untuk digunakan kemudian oleh bayi tersebut. Karena itu, mulailah proses
pengajaran sejak kelahiran. Buanglah pemikiran bahwa pengajaran dan pendidikan
hanya bisa dilakukan oleh guru di sekolah atau mereka yang ahli dalam bidang
pendidikan formal. Penelitian yang mendalam tentang hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kemampuan dan keahlian seorang anak dalam menyelesaikan suatu tugas dan
pekerjaan, seperti belajar berbicara dan belajar membaca, bergantung pada
banyaknya interaksi mula-mula secara alamiah antara bayi dan orang tuanya,
serta kemampuan orang tua untuk membantunya mulai belajar secara mandiri.
Orang tua berperan aktif untuk
membantu anak mereka yang masih kecil untuk menguasai kemampuan membaca agar
terhindar dari masalah di kemudian hari dalam pendidikan di sekolah. Hal ini
bisa dimulai dengan cara sederhana dan membuatnya sebagai bagian dari rutinitas
dalam kehidupan seorang anak. Dengan demikian dia dapat menguasai kemampuan
membaca bahkan sebelum memasuki sekolah.
No comments:
Post a Comment